search

Minggu, 31 Oktober 2010

Timun Mas

        Dahulu kala hidup seorang perempuan tua bernama Mbok Surip. Mbok Surip kerjanya mencari kayu di hutan. "Seandainya aku mempunyai anak, tentu ada yang menghibur dan membantuku bekerja". Tiba-tiba dari balik pohon muncul raksasa. "Hai, manusia ! Kamu menginginkan anak, ya ?! Aku bisa membantumu, asalkan setelah anak itu berumur 16 belas tahun, kau harus menyerahkan padaku untuk santapanku!". Mbok Surip yang telah hilang ketakutannya, tanpa berpikir panjang mengiyakan keinginan raksasa itu. Raksasa itu kemudian memberi Mbok Surip biji mentimun.
        Biji mentimun yang ditanam selalu dirawat dengan baik. Dua minggu kemudian mentimun itu berbuah. Diantara buah yang tumbuh ada satu buah yang sangat besar. Bila ditimpa sinar matahari buah mentimun besar itu berkilau seperti emas. Esoknya Mbok Surip memetik timun yang besar. Mbok Surip membelah timun itu dengan hati-hati. Apa yang dilihatnya ? Seorang bayi perempuan cantik dalam mentimun. Dan Mbok Surip memberinya nama Timun Mas. Tak terasa Timun Emas telah berumur 16 tahun. Saat mereka akan ke hutan, tiba-tiba bumi bergetar. Timun Emas pun disuruhnya sembunyi. "Aku tahu kedatanganmu. Tapi tunggulah 2 tahun lagi, pasti Timun Emas lebih lezat," kata Mbok Surip. Dua tahun kemudian, raksasa itu datang menagih janji. Tapi Timun Emas telah pergi. Karena raksasa itu tinggi, dia pun bisa melihat kemana Timun Emas bergerak.
         Saat raksasa hampir menangkapnya, Timus Emas menaburkan biji mentimun, Ajaib! Buah mentimun tumbuh cepat dan raksasa itu pun segera menghabiskan timun itu.Setelah menghabiskan timun-timun, raksasa itu kembali mengejar Timun Emas. Timun Emas menaburkan bekal jarumnya. Dan tumbuhlah hutan bambu yang lebat. Tapi raksasa itu bisa lolos dari hutan bambu. Bahkan ia hampir berhasil menangkap Timun Emas. Timun Emas pun hampir habis tenaganya berlari. Akhirnya Timun Emas melempar garam. Aeketika garam berubah menjadi lautan yang dalam dan menenggelamkan raksasa. Kini Timun Emas bisa bernapas lega. "Terima kasih, Tuhan, Engkau telah melindungiku," kata Timun Emas. Timun Emas pulang dengan gembira. Mbok Surip sangat lega melihat Timun Emas pulang. Langsung dipeluknya Timun Emas dengan linangan airmata gembira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar