search

Sabtu, 30 Oktober 2010

Putri Kaguya

      Suatu hari seorang kakek menebang bambu di hutan. Tiba-tiba ia melihat sebatang bambu bersinar terang. Setelah ditebang didalamnya ada bayi perempuan yang bersinar sedang tersenyum padanya. Sesampainya di rumah kakek itu memperkihatkan bayi perempuan ini kepada istrinya. "Nek, aku dapat bayi ini di dalam bambu." cerita kakek. Kakek dan Nenek itu langsung mengucap syukur karena selama ini belum dikarunia anak. Esoknya mereka membawa bayi itu ke pendeta Shinto. Pendeta itu memberi nama Putri Kaguya. "Nama yang indah." ucap kakek sambil mencium Putri Kaguya.
       Hari terus berlalu, Putri Kaguya menjadi wanita yang cantik sekali. Kecantikannay sampai terdengar ke pelosok negeri. Suatu hari datanglah lima lelaki bangsawan igin melamar Putri Kaguya, mereka saling bersaing akhirnya bertengkar. Kakek dan Nenek bingung menghadapi para bangsawan itu. Akhirnya Putri Kaguya keluar menemui mereka. "Aku akan menikah dengan orang yang dapat membawakan benda berharga," ucap Putri Kaguya dengan lembut. Pertama datang bangsawan pengrajin batu, ia membwa kuali batu, bangsawan kedua membawa pohon zamrud, bangsawan ketiga membawa mantel dari kulit tikus api. Namun Putri Kaguya tahu semua barang yang dibawa adalah palsu.
       Bangsawan keempat dan kelima pun gagal. Saat bangsawan keempat ingin mengambil zamrud naga di laut, kapalnya terserang ombak, Dewi laut marah karena dia ingin membunuh naga laut. Begitu pula dengan bangsawan kelima, saat ingin mengambil sarang burung diatas kuil, tangannya di patuk induk burung, maka lepaslah sarang itu. Akhir-akhir ini Kakek sering melihat Putri Kaguya menagis. "Kenapa menangis, Nak?"tanya kakek cemas. Akhirnya Putri Kaguya menceritakan bahwa ia berasal dari bulan dan pada malam bulan purnama ia akan dijemput.
        Mendengar itu Kakek dan Nenek ikut menangis. Esoknya kakek ke istana untuk meminta pertolongan ke Raja Mikado. Mikado pun mengerahkan pengawalnya untuk berjaga di rumah kakek itu. Malam bulan purnama terdengar nyanyian merdu, kemudian turunlah utusan dari bulan. Para pengawal MIkado menghalaunya namun datang sinar yang menyilaukan membuat mereka tak bisa melihat. "Tuan Putri, kami datang," kata utusan dari bulan. Kakek, Nenek, dan Putri Kaguya tak bisa menahan airmata kesedihan saat Putri Kaguya masuk dalam tandu. "Kakek, Nenek, terima kasih sudah membesarkan aku dengan cinta kasih," Kemudian perlahan-lahan tandu itu naik keawan  menuju bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar