search

Minggu, 31 Oktober 2010

Balas Budi Ikan Mas

       "Wow, ikan mas yang indah sekali. Sisiknya berkilauan seperti emas!" teriak nelayan saat melihat jaringnya. Namun belum sempat ia memegangnya, ikan itu melompat ke air. Sejak itu Nelayan terus memikirkan ikan mas. Karena tidak pernah bertemu dengan ikan mas itu lagi, nelayan itu memutuskan menjadi pedagang dan menikah dengan janda yang mempunyai ank bernama Menzi. Suatu hari Menzi menangkap ikan mas yang indah tapi dilepaskan kembali karena tidak tega. Mengetahui hal itu, ayah tiri Menzi marah. Diusirnya Menzi dari rumah. Akhirnya Menzi meninggalkan rumah diiringi tangisan ibunya.
       Di tengah jalan ia bertemu dengan pemuda bernama Tan Er. Menzi menceritakan nasibnya dan mengatakan tak tahu harus kemana. Akhirnya mereka berdua menjadi sahabat seperjalanan. Saat mereka berhenti untuk makan, datanglah seorang penasehat istana menawarkan mereka untuk mencari Putri Raja yang diculik Wanita Setan. "Banyak prajurit yang tak kembali saat mencari, aku mohon kalian berdua berhasil," kata penasehat istana. Dengan bekal pedang dua ekor kuda, sampailah Menzi dan Tan Er di sebuah rumah berkilauan seperti emas. Muncullah Wanita Setan itu. "Mau apa kalian, kalian tidak tahu disini penuh dengan timbunan tulang prajurit. Ha ... ha ...!" tawa setan itu.
       Menzi dan Tan Er kompak menyerang Wanita Setan. Sekali hembusan dari Wanita Setan, Menzi terpelanting. Tan Er berusaha maju dengan kekuatannya, "Berhasil!" teriak Tan Er saat pedangnya menghunus Wanita Setan. Matilah Wanita Setab itu. Ketika mereka sedang membasuh diri di sebuah sungai, datanglah seorang wanita cantik, ternyata wanita itu adalah Putri Raja. Namun ia belum bisa bebas sebelum kedua anak Wanita Setan itu datang. Tak lama kemudian muncul Setan Putih dan Setan Hitam. Setan Putih bertarung dengan Menzi, Tan Er bertarung dengan Setan Hitam. Kekompakan membuat mereka berhasil mematahkan setan-setan itu.
       Sesampainya di istana, Baginda menepati janjinya. Namun Baginda bingung karena ada dua pemuda. "Nikahilah sang Putri karena aku tidak boleh menikah, suatu saat kau akn mengerti," kata Tan Er. Akhirnya menikahlah Menzi. Suatu sore, mereka bertiga jalan-jalan ke pinggir sungai. "Menzi, akulah ikan mas yang kau kembalikan ke sungai, sebagai terima kasih aku berubah menjadi sahabatmu," kata Tan Er sambil melompat ke sungai.

1 komentar:

  1. http://pokerpelangi1131.blogspot.com/2017/11/win-rate.html
    http://pelangipoker188.blogspot.com/2017/11/diriku-di-perkosa-oleh-teman-suamiku.html
    http://hokipelangi.blogspot.com/2017/11/menang-tiada-habisnya.html

    BalasHapus