search

Sabtu, 06 November 2010

Kakek Berjenggot

        Pada zaman dahulu di Birma, tinggallah seorang ibu dengan anak gadisnya yang bernama Yo Tay, di tepi sebuah hutan. Mereka begitu miskin dan tinggal dalam sebuah rumah yang amat sederhana. Namun, rumah mereka nampak bersih dan terawat berkat Yo Tay yang membersihkannya setiap hari. Yo Tay memang gadis yang rajin dan baik hati. Setiap hari dia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Yo Tay juga mencari kayu bakar untuk di jual guna hidup mereka. Begitulah kehidupan mereka setiap harinya.
       Suatu senja setelah lelah mencari kayu bakar Yo Tay, bergegas pulang. Tetapi ditengah jalan hujan turun deras. Yo Tay berteduh dibawah pohon. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah rumah yang aneh bentuknya. Perlahan dia mendekati dan mengetuk pintu rumah aneh itu, namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya. Karena di luar hawanya sangat dingin ia memberanikan diri masuk. Rumah itu ternyata kotor sekali. Melihat rumah yang kotor itu, Yo Tay yang terbiasa rajin di rumahnya, segera mencari sapu dan mulai membersihkan rumah itu. Diaturnya perabotan yang ada dengan rapi. Tak lama kemudian nampaklah rumah itu menjadi bersih dan rapi.
       Tiba-tiba terdengarlah suara, "Siapakah engkau?"Yo Tay berpaling dan tampaklah seorang kakek cebol berdiri di ambang pintu dengan jenggot yang panjang smapai ke lantai. Yo Tay kemudian menceritakan dirinta kenapa ia sampai ke pondok kakek itu. "Apakah yang membersihkan semua ini kamu? tanya kakek itu sambil mengusap-usap jenggotnya. "Benar, Kakek! Dan bolehkah saya minta sedikit makanan, karena perut saya sudah amat lapar?". Keesokan harinya Yo Tay bangun pagi-pagi sekali." Engkau sungguh rajin dan pandai membereskan rumah, sungguh berat melepaskan engkau pergi, tapi Ibumu juga membutuhkanmu", kata Si Kakek. Yo Tay berkata,"Kakek, terima kasih sekali atas semua kebaikan kkek padaku. Sekarang saya mohon diri, karena Ibu pasti kuatir sekali saat ini.
      Sebelum Yo Tay berpamitan, Yo Tay mohon kepada kakek agar diperbolehkan membereskan jenggot kakek dan menggutingnya. Selesai digunting jenggotnya, si Kakek segera membungkus jenggot itu dengan sepotong kain dan memberikannya pada Yo Tay. "Semoga suatu hari berguna untukmu!", kata si Kakek. Yo Tay segera berlari pulang. Ia menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya kepada Ibunya. Yo Tay terbelalak kaget! Ketika bungkusan itu dibuka ternyata isinya bukan jenggot melainkan gumpalan-gumpalan benang sutra. Segera mereka mencoba menenunnya menjadi kain. Bukan main bagus hasilnya. Yang lebih membuat mereka berdua tercengang ialah gumpalan-gumpalan benang itu seolah tak ada habis-habisnya.Sejak saat itu Yo Tay dan Ibunya tak perlu mencari kayu lagi di hutan. Kehidupan mereka telah berubah. Kini mereka telah menjadi pedagang kain sutra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar