search

Sabtu, 13 November 2010

Balas Budi Burung Bangau

      Dahulu kala di suatu tempat di Jepang, hidup seorang pemuda bernama Yosaku. Kerjanya mengambil kayu bakar di gunung dan menjualnya ke kota. Uang hasil penjualan dibelikannya makanan. Terus seperti itu setiap harinya. Hingga pada suatu hari ketika ia berjalan pulang dari kota ia melihat seekor burung bangau yang terjerat diperangkap sedang meronta-ronta. Yosaku segera melepaskan perangkat itu. Bangau itu sangat gembira, ia berputar-putar di atas kepala Yosaku sebelum terbang ke angkasa. Cuaca sangat dingin, sesampainya dirumah, Yosaku segera menyalakan tungku api dan menyiapkan makan malam. Saat itu terdengar suara ketukan pintu di luar rumah. Ketika pintu dibuka, tampak seorang gadis yang cantik berdiri di depan pintu. Kepalanya dipenuhi dengan salju.
       Wanita itu kemudian dipersilahkan masuk. "Aku bermaksud mengunjungi temanku, tetapi karena salju turun denga lebat, aku jadi tersesat"."Bolehkah aku menginap disini malam ini?"."Boleh saja Nona, tapi aku ini orang miskin, tak punya kasur dan makanan",kata Yosaku. "Kemudian gadis itu merapikan kamarnya dan memasak makanan yang enak. Ketika terbangun keesokan harinya, gadis itu sudah menyiapkan nasi. Yosaku berpikir bahwa gadis itu akan segera pergi, ia merasa kesepian. Salju masih turun dengan lebatnya. "Tinggallah disini sampai salju reda."Setelah lima hari berlalu salju mereda. Gadis itu berkata kepada Yosaku,"Jadikan aku sebagai istrimu, dan biarkan aku tinggal terus di rumah ini". Yosaku merasa bahagia menerima permintaan itu."Mulai hari ini panggillah aku Otsuru", ujar si gadis. Setelah menjadi istri Yosaku, Otsuru mengerjakan pekerjaan rumah dengan sungguh-sungguh.
       Suatu hari, Otsuru meminta suaminya, Yosaku, membelikannya benang karena ia ingin menenun. Ia berpesan kepada suaminya agar jangan sekali-kali mengintip ketika ia sedang menenun. Setelah tiga hari tanpa makan dan minum, Otsuru keluar. Kain tenunannya sudah selesai. Yosaku sangat senag karena kain tenunannya dibeli orang dengan harga yang cukup mahal. "Berkat kamu, aku mendapatkan uang sebanyak ini, terima kasih istriku. Para saudagar di kota menginginkan kain seperti itu lebih banyak lagi. "Baiklah akan aku buatkan", ujar Otsuru. Kain itu selesai pada hari ke empat setelah Otsuru menenun. Tetapi tampak Otsuru tidak sehat, dan tubuhnya menjadi kurus. Otsuru meminta suaminya untuk tidak memintanya menenun lagi. Tapi di kota, Sang Saudagar minta dibuatkan satu kain lagi untuk Kimono tuan Putri. Jika tidak ada maka Yosaku akan dipenggal lehernya. Hal itu diceritakan Yosaku pada istrinya. "Baiklah akan ku buatkan lagi, tetapi hanya satu helai ya", kata Otsuru.
        Karena cemas dengan kondisi istrinya yang makin lemah dan kurus, Yosaku berkeinginan melihat ke dalam ruangan tenun. Tetapi ia sangat terkejut ketika yang dilihatnya di dalam ruangan menenun, ternyata seekor bangau sedang mencabuti bulunya untuk ditenun menjadi kain. Sehingga badan bangau itu hampir gundul kehabisan bulu. Bangau itu pun berubah wujud kembali menjadi Otsuru. "Sebenarnya aku adalahh seekor bangau yang dahulu pernah kau tolong", untuk membalas budi aku berubah wujud menjadi manusia dan melakukan hal ini, berarti sudah saatnya aku berpisah denganmu", lanjut Otsuru. Otsuru akhirnya berubah kembali menjadi seekor bangau. Kemudian ia segera mengepakkan sayapnya terbang keluar dari rumah ke angkasa. Tinggallah Yosaku sendiri yang menyesali perbuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar